Tuesday, July 14, 2020

Pembelajaran Kelas 6 Tema 1 Mupel IPS

Pembelajaran Kelas 6 Tema 1 Mupel IPS

Latar Belakang

Salah satu akun facebook orang tua siswa menceritakan kelakuan anaknya di rumah. Akhir-akhir ini, sang anak saban hari bercerita pengalamannya ketika masih aktif belajar di sekolah. Dalam hitungan hari bahkan per jam dalam sepekan si anak hafal di ‘luar kepala’. “Kalau sudah jam 10 kami istirahat rame-rame makan di kantin. Kalau hari rabu kami terakhir pulang karena pelajaran IPS jam terakhir,” penggalan ungkapan anak.

Selain itu berbagai pertanyaan dari para orang tua dan siswa menanyakan kapan kegiatan pembelajaran di sekolah kembali diaktifkan. Mereka menganggap bahwa belajar melalui tatap muka dengan guru di sekolah lebih ‘memuaskan’ dibanding belajar di rumah via daring (dalam jaringan) ataupun luring (luar jaringan).

Hal tersebut cukup beralasan bila menengok survey terakhir yang dilakukan oleh UNICEF. Hasil survey menyebutkan bahwa 66 persen dari 60 juta siswa di berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi di Indonesia mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease-2019). Dari jumlah tersebut 87 persen siswa ingin segera kembali belajar di sekolah. Bila sekolah dibuka kembali, 88 persen siswa bersedia mengenakan masker di sekolah dan 90 persen mengatakan pentingnya jarak fisik jika mereka melanjutkan pembelajaran di kelas. (Tribunnews, Rabu, 24 Juni 2020).

 

Gambaran di atas adalah bagian dari kerinduan para peserta didik untuk kembali  ke sekolah. Namun, untuk saat ini Belajar Dari Rumah (BDR) merupakan pilihan yang harus ditempuh karena realitas Pandemi Covid-19 melanda dunia sejak akhir tahun 2019. Belajar di kelas dibawa bimbingan guru dan berkumpul dengan teman sementara tak bisa dilakukan. Sekolah menjadi salah satu sarana berkumpul dan berkerumun. Dikhawatirkan virus merebak dapat membahayakan keselamatan siswa dan guru.

Penerapan BDR

BDR mulai diberlakukan sejak pertengahan Maret 2020, bertepatan ketika seluruh aktivitas masyarakat ‘terpaksa’ berhenti. Saat itu aktivitas ke kantor, ke pasar, ke sekolah, ke rumah ibadah dan ke tempat-tempat rekreasi dihentikan. Intinya tidak dibolehkan berkumpul dan berkerumun. Satu-satunya yang dilakukan adalah berdiam diri di rumah dengan keluarga inti dan membatasi komunikasi dengan orang lain. “Bekerja dari rumah, beribadah dari rumah dan belajar dari rumah,” imbau Presiden RI Joko Widodo, Maret lalu.

Hampir empat bulan berlalu, saat ini new normal di masa Darurat Covid-19 telah diberlakukan. Seiring pula tahun ajaran 2020/2021 hanya 6% daerah di Indonesia berada di zona hijau yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Selebihnya masih menerapkan BDR yang menjadi solusi. Pembelajaran di sekolah dipindahkan ke rumah. Sekolah diliburkan bukan berarti kegiatan pembelajaran diliburkan. Praktis aktivitas pembelajaran hanya dilakukan di rumah dengan menggunakan fasilitas IT secara daring (e-lerning) dari berbagai aplikasi yang tersedia atau via kurir (luring).

Aplikasi e-learning yang bisa diakses untuk kegiatan BDR seperti RuangGuru, Rumah Belajar, Google Classroom, Edmodo, Quipper, Zenius, KelasKita, Brainly, Pahamify, Bimbel SMARRT, WhatsApp, Massenger dan aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut menjadi wahana bagi siswa dan guru untuk proses pembelajaran daring menjalani pembatasan di masa Darurat Covid-19 saat ini.

Untuk itu kami menyusun materi pembelajaran secara online atau daring. Berikut salah satu contoh pemebelajaran di Kelas 6 Tema 1 Muatan Pelajaran IPS dengan materi ASEAN. Pembelajaran interaktif bisa dilihat pada tautan berikut.

No comments:

Post a Comment