Tuesday, August 4, 2020
Kelas 6 Tema 1 Sub Tema 3 Mupel Matematika Materi Bilangan Bulat
Sunday, August 2, 2020
Kelas 6 Tema 1 Sub Tema 3 Mupel IPS
Tuesday, July 21, 2020
Kelas 6 Tema 1 Sub Tema 2 Mupel IPA dan Bahasa Indonesia
Saturday, July 18, 2020
Kelas 6 Tema 1 Sub Tema 2 Mupel PKN dan Bahasa Indonesia
Friday, July 17, 2020
Contoh Sk Panitia Penulisan Ijazah Madrasah Tahun 2020
Contoh Sk Panitia Penulisan Ijazah Madrasah Tahun 2020
Blangko Ijazah diisi oleh panitia yang ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan madrasah. dalam penulisan blangko Ijazah, ditulis memakai tangan dengan baik, benar, jelas, rapi, gampang dibaca, dan higienis dengan memakai tinta warna hitam yang tidak gampang luntur dan tidak gampang dihapus. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan blangko Ijazah dilarang dicoret, ditimpa, atau di tipe-ex dan harus diganti dengan blangko ijazah yang baru.
Penunjukan Penulisan Ijazah Madrasah berbentuk Surat Keputusan (SK) Kepala Madrasah/ Kepala Sekolah perihal kiprah khusus sebagai panitia penulis Ijazah.
Thursday, July 16, 2020
Pembelajaran interaktif Kelas 6 Tema 1 Mupel Bahasa Indonesia
Tuesday, July 14, 2020
Pembelajaran Kelas 6 Tema 1 Mupel IPS
Latar Belakang
Salah satu akun facebook orang tua siswa menceritakan kelakuan anaknya di rumah. Akhir-akhir ini, sang anak saban hari bercerita pengalamannya ketika masih aktif belajar di sekolah. Dalam hitungan hari bahkan per jam dalam sepekan si anak hafal di ‘luar kepala’. “Kalau sudah jam 10 kami istirahat rame-rame makan di kantin. Kalau hari rabu kami terakhir pulang karena pelajaran IPS jam terakhir,” penggalan ungkapan anak.
Selain itu berbagai pertanyaan dari para orang tua dan siswa menanyakan kapan kegiatan pembelajaran di sekolah kembali diaktifkan. Mereka menganggap bahwa belajar melalui tatap muka dengan guru di sekolah lebih ‘memuaskan’ dibanding belajar di rumah via daring (dalam jaringan) ataupun luring (luar jaringan).
Hal tersebut cukup beralasan bila menengok survey terakhir yang dilakukan oleh UNICEF. Hasil survey menyebutkan bahwa 66 persen dari 60 juta siswa di berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi di Indonesia mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease-2019). Dari jumlah tersebut 87 persen siswa ingin segera kembali belajar di sekolah. Bila sekolah dibuka kembali, 88 persen siswa bersedia mengenakan masker di sekolah dan 90 persen mengatakan pentingnya jarak fisik jika mereka melanjutkan pembelajaran di kelas. (Tribunnews, Rabu, 24 Juni 2020).
Gambaran di atas adalah bagian dari kerinduan para peserta didik untuk kembali ke sekolah. Namun, untuk saat ini Belajar Dari Rumah (BDR) merupakan pilihan yang harus ditempuh karena realitas Pandemi Covid-19 melanda dunia sejak akhir tahun 2019. Belajar di kelas dibawa bimbingan guru dan berkumpul dengan teman sementara tak bisa dilakukan. Sekolah menjadi salah satu sarana berkumpul dan berkerumun. Dikhawatirkan virus merebak dapat membahayakan keselamatan siswa dan guru.
Penerapan BDR
BDR mulai diberlakukan sejak pertengahan Maret 2020, bertepatan ketika seluruh aktivitas masyarakat ‘terpaksa’ berhenti. Saat itu aktivitas ke kantor, ke pasar, ke sekolah, ke rumah ibadah dan ke tempat-tempat rekreasi dihentikan. Intinya tidak dibolehkan berkumpul dan berkerumun. Satu-satunya yang dilakukan adalah berdiam diri di rumah dengan keluarga inti dan membatasi komunikasi dengan orang lain. “Bekerja dari rumah, beribadah dari rumah dan belajar dari rumah,” imbau Presiden RI Joko Widodo, Maret lalu.
Hampir empat bulan berlalu, saat ini new normal di masa Darurat Covid-19 telah diberlakukan. Seiring pula tahun ajaran 2020/2021 hanya 6% daerah di Indonesia berada di zona hijau yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Selebihnya masih menerapkan BDR yang menjadi solusi. Pembelajaran di sekolah dipindahkan ke rumah. Sekolah diliburkan bukan berarti kegiatan pembelajaran diliburkan. Praktis aktivitas pembelajaran hanya dilakukan di rumah dengan menggunakan fasilitas IT secara daring (e-lerning) dari berbagai aplikasi yang tersedia atau via kurir (luring).
Aplikasi e-learning yang bisa diakses untuk kegiatan BDR seperti RuangGuru, Rumah Belajar, Google Classroom, Edmodo, Quipper, Zenius, KelasKita, Brainly, Pahamify, Bimbel SMARRT, WhatsApp, Massenger dan aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut menjadi wahana bagi siswa dan guru untuk proses pembelajaran daring menjalani pembatasan di masa Darurat Covid-19 saat ini.
PENGERTIAN, KEGUNAAN, DAN BENTUK JURNAL BELAJAR DAN DOWNLOAD JURNAL MENGAJAR DI ERA PANDEMI CORONA
A. Latar Belakang
Di era pandemi corona ini kita perlu membuat
jurnal mengajar guna mengetahui sejauh mana dan target yang kita laksanakan. Dengan
adanya jurnal mengajar kita akan mudah menetapkan pelajaran apa yang kita ambil
selanjutnya. Dalam bacaan ini dipaparkan pengertian, kegunaan, dan bentuk jurnal belajar.
Kompetensi dan indikator keberhasilan
pembelajaran dari topik ini adalah guru dan guru pemandu dapat memahami dan
menerapkan pengembangan jurnal belajar baik untuk peserta didik dan guru
apabila disediakan dokumen kurikulum, SK-KD mata pelajaran serta BBM kompetensi
pedagogik dan profesional sehingga dapat merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melakukan kegiatan pengembangan jurnal belajar yang akan
berdampak positif terhadap peningkatan mutu peserta didik, kompetensi guru dan
mutu pendidikan.
B. Bahan Belajar
Program BERMUTU diarahkan kepada peningkatan hasil
belajar peserta didik. Untuk mencapai peningkatan hasil belajar peserta didik,
guru diminta menerapkan pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Salah satu yang belum banyak disinggung
adalah pemanfaatan Jurnal Belajar (dokumen yang secara terus-menerus bertambah
dan berkembang, sebagai rekaman terhadap perkembangan materi yang sedang
dipelajari). Bahan Belajar Mandiri (BBM) yang disiapkan bagi guru di KKG dan
MGMP belum ada tentang jurnal belajar. Pada hal jurnal belajar sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kebiasaan peserta didik dalam menulis. Selain
itu, jurnal belajar bermanfaat untuk merefleksikan hasil belajar, menyusun
suatu alur pikir secara tertulis, yang bagi guru dapat menjadi acuan dalam
menilai berhasil tidaknya peserta didik mempelajari materi yang disampaikan.
Jurnal belajar
diprediksi memberikan kontribusi positif dalam pengembangan disiplin akademik
di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pentingnya jurnal belajar sudah
disadari oleh perguruan tinggi. Hanya saja, masalah-masalah klasik yang
dihadapi seperti pendanaan, pengelolaan (manajemen penerbitan) serta
sustainibilitasnya. Pengelolaan atau penggunaan jurnal belajar peserta didik
pada pendidikan dasar menghadapi problematika tersendiri. Akan tetapi,
jika diberdayakan dan dimanfaatkan dengan baik niscaya akan memberikan hasil
yang luar biasa terutama dalam pembiasaan menulis secara efektif. Guru-guru di
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama harus berpengalaman dalam
menggunakan jurnal belajar sebagai sarana dalam membelajarkan peserta didik.
Jurnal belajar menjadi penting dalam sudut
pandang seperti tersebut di atas, maka semboyan ilmuwan-ilmuwan Amerika “Publish
or Perish” (menulis atau lenyab) diharapkan dapat dijadikan pemicu agar
para pendidik di negeri tercinta ini memiliki kesadaran untuk menulis.
Penggunaan jurnal belajar diharapkan tidak bisa lepas dari
membangun budaya, kebiasaan-kebiasaan menulis untuk mengisi secara
terus-menerus khazanah keilmuan dalam bidang pembelajaran. Ironisnya kebiasaan
membaca untuk memperkaya khazanah keilmuan pembelajaran (pendidikan) masih
rendah di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan kita. Tidak jarang guru di
sekolah kita yang hanya mengajar dari ilmu yang didapat semasa kuliah (yang
biasanya sudah kadaluarsa). Jika ditanya, mengapa tidak membaca sumber-sumber
yang lebih up to date (terkini, mutakhir), guru tersebut menjawab tidak ada
dana untuk membeli buku sumber atau bahasa Inggris tidak dikuasai atau berbagai
alasan lain. Pada hal guru sebagai agen pembaharuan, dituntut untuk membaca
artikel-artikel keilmuan bermutu , terampil mengakses sumber informasi lewat
internet secara berkesinambungan serta mengkaji atau mengujinya untuk menjawab
permasalahan-permasalahan pembelajaran di sekolah.
Lewat artikel-artikel pada Jurnal belajar yang
akan diterbitkan ini sebagian permasalahan yang dihadapi guru tersebut dapat
diatasi.
Bagi pendidik dan tenaga kependidikan, yang telah
memiliki kecintaan dan kebiasaan menulis atau membaca, mereka tidak mungkin
akan terus menerus dapat menulis tanpa membaca dan tanpa didukung dengan
sarana-prasarana atau wadah yang tepat. Paling tidak, kepala sekolah dan
pengawas sekolah menghargai karya tulis ilmiah, artikel atau buku yang mereka
dihasilkan. Kebiasaan membaca, kecintaan menulis artikel adalah bagian
dari pengembangan profesionalitas dan pengembangan intelektualitas yang
sangat perlu ditumbuhkan dalam diri pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
kita. Membaca dan menulis bagi pendidik dan tenaga kependidikan dapat
diilustrasikan sebagai aktivitas harian seperti halnya bernafas.
Jurnal belajar adalah wadah yang memuat
hasil refleksi dalam bidang pembelajaran yang diperuntukan bagi peserta didik.
Guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dapat membacanya sebagai bahan
masukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam bidang yang dipelajarinya.
Peserta didik mengisinya dengan hasil bacaan, hasil diskusi, refleksi terhadap
temuan dalam pembelajaran, hasil pengamatan, hasil abstraksi atau apa saja yang
berkaitan dengan pembelajaran di sekolah. Bila perlu bukan hanya peserta didik
yang mempunyai karya yang berkualitas dapat mengisinya. Akan tetapi kesempatan
diberikan kepada semua peserta didik, walaupun menurut guru apa yang dituliskan
peserta didik itu pada awalnya hanya cerita yang kelihatannya kurang bermakna
bagi guru. Jurnal belajar tidak hanya berorientasi pada pengembangan kemampuan
akademis semata akan tetapi diharapkan melalui kebiasaan menuliskan pengalaman
belajar, peserta didik tersebut terbiasa mengekspresikan perasaan, pemikiran
ataupun harapannya tentang pembelajaran yang diberikan guru. Jadi lebih dekat
sebagai alat untuk komunikasi dan diseminasi informasi, temuan, pemikiran,
hasil pengamatan tentang pembelajaran. Setiap peserta didik dapat mengisi
jurnal belajar, meskipun belum mampu menulis dengan kriteria ilmiah. Isi dari
Jurnal belajar tidak harus dalam bentuk artikel hasil
penelitian, hasil telaahan yang memenuhi kriteria ilmiah. Akan tetapi dapat
berupa kalimat-kalimat sederhana, entah itu penyelesaian soal mata pelajaran
tertentu atau bahkan hanya ungkapan bahwa peserta didik itu senang belajar hari
itu karena guru memberi kesempatan ke luar kelas untuk mengamati tanaman di
sekitar sekolah pada pelajaran IPA.
Untuk menggunakan Jurnal Belajar dibutuhkan
keberanian. Untuk memulai dan mendorong guru diperlukan inisiatif kepala
sekolah atau dan pengawas sekolah. Kebersamaan di antara pendidik dan
tenaga kependidikan yang menjadi anggota kelompok kerja masing-masing merupakan
modal utama dan kunci untuk menerbitkan jurnal belajar. Pendekatan-pendekatan
personal kepada anggota kelompok kerja diperkirakan akan mampu membangkitkan
semangat untuk menerbitkan jurnal belajar. Kebersamaan dalam memecahkan
masalah, diskusi dari hati ke hati, mengajak anggota kelompok kerja untuk
merancang, membuat nama jurnal dan memilih pengelola dan menulis isi
jurnal.
Kebiasaan menulis artikel di media masa atau menulis di jurnal ilmiah, menyusun karya tulis ilmiah oleh guru dan lain sebagainya dapat ditumbuhkembangkan melalui pembiasan peserta didik untuk mengisi jurnal belajar. Diperkirakan jurnal tersebut memberi sumbangan yang besar dan positif untuk membangun tradisi berpikir ilmiah dan menuliskannya dalam bentuk artikel di jurnal. Kehadiran jurnal belajar di pendidikan dasar diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan disiplin akademik para peserta didiknya. Oleh sebab itu pendidik dan tenaga kependidikan dalam kegiatan kelompok kerja KKG, MGMP, KKKS dan MKKS seyogianya mempelajari manfaat jurnal belajar dan memanfaatkan seoptimal mungkin. Kebiasaan menulis junal belajar sangat bermanfaat bagi peserta didik kelak di perguruan tinggi dalam menulis pada jurnal ilmiah sebagai wadah komunikasi hasil penelitian dan telaah ilmiah.
Jurnal belajar diharapkan menjadi wadah dalam pengembangan kualitas pendidikan, khususnya di bidang pembelajaran. Pendidik dan tenaga kependididkan diharapkan berpartisipasi untuk mengisi dan memperbarui materi keilmuan yang diajarkan dan cara-cara mengajarkannya. Bahkan guru pemula dapat menjadikan jurnal tersebut sebagai rujukan pemutakhiran metode pembelajaran dan materi yang diajarkan. Peserta didik yang berada di kota besar, sekarang ini sudah dengan mudah dapat mengakses pengetahuan melalui internet, yang kemungkinan membuat pendidik dan tenaga kependidikan semakin tertinggal, apabila gurunya hanya mengandalkan sumber belajar yang konvensional. Selain itu, meningkatkan minat baca dan menulis bukan hanya kewajiban bagi peserta didik, akan tetapi merupakan kewajiban bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Proses pembelajaran di sekolah tidak akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kalau guru-gurunya tidak terbiasa membaca. Pendidik dan tenaga kependidikan tidak mungkin dapat menulis karya tulis ilmiah atau artikel populer yang baik tanpa banyak membaca. Menulis dan membaca adalah pintu gerbang utama mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tawaran menulis jurnal
belajar sering menjadi beban bagi sebagian besar peserta didik. Belum dapat
dijelaskan apakah hal ini terjadi karena banyaknya tenaga pengajar yang kurang
mampu memotivasi peserta didik dan kurang memahami makna jurnal belajar atau
kemungkinan sang guru sendiri belum pernah mengisi jurnal belajar. Meskipun
gurunya sudah berkualifikasi S1 bahkan yang sudah S2 tidak ada jaminan bahwa
mereka sudah terbiasa memanfaatkan jurnal belajar, tetapi kalau hal tersebut
merupakan alasan, pada hal seharusnya pendidik membiasakan diri untuk
memanfaatkan jurnal belajar. Pada umumnya guru masih belum tahu makna
jurnal belajar dan tidak terbiasa memanfaatkan sebagai sarana pembelajaran yang
efektif. Sebagian guru mengalami kesulitan membuat karya tulis ilmiah
diperkirakan karena sejak dulu belum pernah mengisi jurnal belajar.
Jurnal belajar,
sebagai istilah yang diterjemahkan dari learning journal yakni
merupakan dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang. Biasanya
ditulis oleh pembelajar, sebagai rekaman terhadap perkembangan materi yang
sedang dipelajari. Sebenarnya, bisa saja terdapat beberapa jurnal sesuai dengan
mata pelajaran yang diikuti atau bahkan ada jurnal yang berkaitan dengan
pekerjaan sehari-hari. Sekarang ini yang banyak berkembang adalah jurnal
belajar secara online, di mana peserta dididk dapat melakukan dialog (seperti
dalam bentuk forum), bahkan peserta dididik dari sekolah lain pun boleh ikut
bergabung.
Berikut contoh
jurnal belajar, dapat diunduh pada tautan berikut.
DOWNLOAD KALDIK DAN KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2020/2021 DIMASA PANDEMI COVID 19 ATAU CORONA
DOWNLOAD KALDIK DAN KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2020/2021 DIMASA PANDEMI COVID 19 ATAU CORONA
Penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di
masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya
bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Dari sekian
banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum
yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam
Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu.
Contoh Kurikulum dapat diunduh pada tautan di bawah ini
Saturday, July 11, 2020
Pembelajaran interaktif kelas 6 Tema 1 Sub tema 1 Selamat Makhluk Hidup
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Pembelajaran interaktif kelas 5 Tema 4 Sub tema 1 Peredaran Darah
SK TPMPS DAN PENGERTIAN TIM PENGEMBANG MUTU PROGRAM SEKOLAH
Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah adalah tim yang dibentuk
oleh kepala sekolah dalam rangka penyusunan EDS guna kepentingan
pengembangan sekolah. Susunan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah dapat
disesuaikan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan.
Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah adalah tim yang dibentuk oleh kepala sekolah dalam rangka
penyusunan EDS guna kepentingan pengembangan sekolah. Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah dibentuk melalui musyawarah.
Dalam
pembentukan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah harus melibatkan berbagai unsur
pendidikan yang terdiri dari pengawas sekolah, Komite Sekolah serta Guru dan
Tenaga Kependidikan di sekolah tersebut.
Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah yang sudah tersusun selanjutnya dibuatkan surat keputusan (SK)
kepala sekolah lengkap dengan uraian tugasnya. Contoh SK Tim Pengembang
Sekolah/Madrasah dapat didownload pada link yang sudah disediakan berikut ini.
Download Buku Kurtilas Terbaru untuk Kelas 6 Semester Genap SD/MI
Download Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk Kelas 6 Semester 1 SD/MI, revisi 2018. Sebagian madrasah dan sekolah, pada tahun pelajaran 2018/2019 akan menjalankan Kurikulum 2013 (kurtilas) untuk siswa kelas 3 dan kelas 6. Karena itu, tentu dibutuhkan ketersediaan buku pegangan, baik untuk siswa (Buku Siswa) maupun guru (Buku Guru).
Penyediaan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 ini bisa berupa buku fisik (cetakan) maupun dalam bentuk file pdf. File buku tematik umum ini dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mempersiapkan maupun melaksanakan pembelajaran. Bahkan untuk dicetak dan didistribukan kepada para siswa. Karena itu Ayo Madrasah menyediakan link download Buku Tematik Umum K13 Kelas 6 Semester 1 SD/MI, edisi terbaru yakni revisi 2018.
Madrasah Ibtidaiyah di naungan Kementerian Agama yang tahun ini akan menyelenggarakan Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6 adalah madrasah-madrasah yang tercantum dalam SK Dirjen Nomor 3932 Tahun 2016, SK Dirjen Nomor 481 Tahun 2015, dan SK Dirjen Nomor 5114 Tahun 2015.
Tentunya, Buku K13 Kelas 6 Semester 1 SD/MI Revisi 2018 akan sangat dibutuhkan oleh madrasah-madrasah tersebut.
1. Download Buku Kurtilas Terbaru untuk Kelas 6 SD/MI
Pada Tahun 2020 sekarang ini Pemerintah masih menggunakan Buku K13 Revisi Tahun 2018. Buku yang terbaru saat ini masih menggunakan tahun tersebut. Pada masa pandemi seperti sekarag ini soft copy buku sangatlah perlu digunakan anak untuk belajar dimana saja. selain praktis mudah dibawa kemana-mana dan tersimpan rapi di HP anak.
Adapun buku yang digunakan dalam kurikulum 13 semester Ganjil pada kelas 6 SD meliputi:
- Buku GuruTema 6; UNDUH DISINI
- Buku Guru Tema 7 UNDUH DISINI
- Buku Guru Tema 8 UNDUH DI SINI
- Buku Guru Tema 9 UNDUH DI SINI
- Buku Siswa Tema 6; UNDUH DI SINI
- Buku Siswa Tema 7 UNDUH DI SINI
- Buku Siswa Tema 8 UNDUH DI SINI
- Buku Siswa Tema 9 UNDUH DI SINI
Download Buku Kurtilas Terbaru untuk Kelas 6 semester Ganjil SD/MI
Download Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk Kelas 6 Semester 1 SD/MI, revisi 2018. Sebagian madrasah dan sekolah, pada tahun pelajaran 2018/2019 akan menjalankan Kurikulum 2013 (kurtilas) untuk siswa kelas 3 dan kelas 6. Karena itu, tentu dibutuhkan ketersediaan buku pegangan, baik untuk siswa (Buku Siswa) maupun guru (Buku Guru).
Penyediaan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 ini bisa berupa buku fisik (cetakan) maupun dalam bentuk file pdf. File buku tematik umum ini dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mempersiapkan maupun melaksanakan pembelajaran. Bahkan untuk dicetak dan didistribukan kepada para siswa. Karena itu Ayo Madrasah menyediakan link download Buku Tematik Umum K13 Kelas 6 Semester 1 SD/MI, edisi terbaru yakni revisi 2018.
Madrasah Ibtidaiyah di naungan Kementerian Agama yang tahun ini akan menyelenggarakan Kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6 adalah madrasah-madrasah yang tercantum dalam SK Dirjen Nomor 3932 Tahun 2016, SK Dirjen Nomor 481 Tahun 2015, dan SK Dirjen Nomor 5114 Tahun 2015.
Tentunya, Buku K13 Kelas 6 Semester 1 SD/MI Revisi 2018 akan sangat dibutuhkan oleh madrasah-madrasah tersebut.
1. Download Buku Kurtilas Terbaru untuk Kelas 6 SD/MI
Pada Tahun 2020 sekarang ini Pemerintah masih menggunakan Buku K13 Revisi Tahun 2018. Buku yang terbaru saat ini masih menggunakan tahun tersebut. Pada masa pandemi seperti sekarag ini soft copy buku sangatlah perlu digunakan anak untuk belajar dimana saja. selain praktis mudah dibawa kemana-mana dan tersimpan rapi di HP anak.
Adapun buku yang digunakan dalam kurikulum 13 semester Ganjil pada kelas 6 SD meliputi:
- Selamatkan Makhluk Hidup
- Persatuan dalam Perbedaan
- Tokoh dan Penemuan
- Globalisasi
- Wirausaha
- Buku SiswaK13 untuk Kelas 6 Semester 1 SD/MI Revisi 2018
- Buku Siswa Tema 1; Selamatkan Makhluk Hidup (UNDUH DI SINI)
- Buku Siswa Tema 2; Persatuan dalam Perbedaan (UNDUH DI SINI)
- Buku Siswa Tema 3; Tokoh dan Penemuan (UNDUH DI SINI)
- Buku Siswa Tema 4; Globalisasi (UNDUH DI SINI)
- Buku Siswa Tema 5; Wirausaha (UNDUH DI SINI)